Langsung ke konten utama

Kosong

Kosong. Kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan saat ini. Entah bagaimana caranya hati ini bisa mengeluarkan orang-orang yang ada didalamnya. Ada rasa nyaman dengan situasi seperti ini, namun ada rasa takut yang juga menyerang. Saya takut, takut ketika kejadian di masa yang lalu terulang, ketika kosong yang saya rasakan diusik oleh seorang penyelusup yang membuat hati saya begitu gaduh dan kacau sehingga menyebabkan kerusakan yang begitu parah. Entah saya yang begitu bodoh atau dia yang terlalu pintar, sehingga dia bisa masuk dan dengan mudahnya membuat gaduh dan mengacak-acak tempat saya yang begitu privasi, dan betapa bodohnya karena ketidakmampuan saya untuk menjaga tempat privasi saya, ketidakmampuan saya untuk marah terhadap dia, dan yang paling bodoh adalah saya terlalu nyaman dengan kegaduhan dan kekacauan itu. Saya terlalu sayang dengan penyelusup itu, dan itu adalah kesalahan terbesar saya. Kehancuran yang dibuat begitu sakit, dia seperti menulis cerita dengan tinta permanen di ruang hati saya yang paling dalam dan sangat privasi, sehingga saya tidak mampu untuk menghilangkannya. saya harap itu adalah hal yang pertama dan terakhir yang saya rasakan. Tuhan, beri kekosongan itu waktu yang lama hinga saat yang tepat nanti.


Ulujami, 04 November 2016
08:37PM

Komentar

  1. OMG jangan di hapus lah, di tiban biar gakeliatan lagi wwkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerima…

Menerima kenyataan yang tidak sesuai harap bukan lah perkara mudah, Mendengar mereka yang selalu mengatakan untuk ikhlas, nyatanya untuk sampai tahap ikhlas tersebut tidak lah mudah, Butuh proses, yang mungkin berbatu dan terjal yang mungkin sesekali membuat tergelincir, Diperlukan keyakinan bahwa, hal baik ada di depan, Diperlukan penopang, agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam, Diperlukan kesabaran bahwa, hal sulit ini dapat dilalui seberapa lama pun itu, Semua dapat sampai pada sebuah akhir proses penerimaan, Yang membedakan adalah waktu tempuhnya, Ada yang sangat cepat tapi, ada juga yang butuh waktu lama, Tidak apa, setiap perjalanan memang tidak selalu sama, Sabar, untuk kamu yang sedang menempuh akhir tersebut, Begitu pun untuk kamu yang sedang mendampingi ia menuju akhir penerimaan, bersabarlah, percaya bahwa yang sedang kamu dampingi pun sedang berjuang dengan segala kekuatannya. Percaya bahwa, ada hal baik di depan sedang menanti. Jakarta, 08 Mei 2023 23:08

Mencekik

Aku pernah sangat menyukai aroma parfume mawar yang sangat manis itu, aku beri tahu dia, lalu ia gunakan. Aku menyukai warna merah, ada impian ku di dalamnya. Dengan harap, aku ingin mengelilingi kota. Aku pemalas, hanya olahraga tertentu yang mungkin ingin aku lakukan. Aku suka sekali berfoto, banyak kenangan tersimpan di dalamnya. Akan aku cetak dan kupajang seluruhnya. Aku sangat suka sekali berkeliling mall, salah satu mall di Jakarta adalah tempat favoritku. Aku sangat suka coklat, aku juga suka ramen. Kita nikmati ramen di tempat favorit ku. Asyik bukan? Atau hanya aku saja? Tapi, kini semuanya rusak.    Aroma parfume itu terasa sangat mencekik. Warna itu bagai amarah saat aku melihatnya. Foto itu hanya membuat sesak. Ramen dan mall seperti luka. Kalimat itu terus berputar dikepala. Suaranya terus terngiang. Aku berusaha keras untuk tidak membencinya. Aku berusaha keras menahan doa-doa yang mungkin tidak baik untuknya. Di hati kecil ku, aku berharap dia tidak merasakan s...

Berhenti Di Aku

Aku hanya ingin semua berhenti di aku. Satu hal yang aku pegang sangat erat dalam diri ini, semua berhenti di aku. Semua yang sulit dan pahit berhenti di aku. Cukup aku. Dalam hidup, aku melihatnya bagaikan sebuah pola yang sudah digariskan. Bagaikan musim. Kalau habis senang, ya ada sedih. Setelah itu, melewati masa kosong, lalu senang lagi. Begitu terus terulang. Sampai di suatu waktu, ketika sedang senang, aku selalu memiliki ke khawatiran, “badai seperti apa lagi yang akan aku hadapi?”. Ingin berhenti lebih lama.  Ketakutan yang mungkin akan sulit dipahami orang lain. Mulanya, aku mencoba menjelaskan bagaimana rasanya. Tapi, melihat respon kebanyakan yang mungkin kurang bisa memahami, sepertinya diam lebih baik. Bukan berarti tidak ada yang paham. Ada, sebagian. Sulit memang memahami aku yang rumit. Mungkin akan sakit jika mencoba.  Aku baru saja melihat sebuah video, seorang anak perempuan yang begitu dirayakan oleh ayahnya. Tanpa sadar, aku menangis dan tersenyum miris. ...