Saat ini sudah tidak ada segan diantara kita,
Semua terasa seperti rutinitas,
Rutinitas? Bukan, ini kali kedua
Tapi canggung mu sudah hilang, bukan?
Ah, begitu pun aku.
Kita seperti sudah terbiasa,
Kali ini aku sudah tidak melihat kepura-puraan dalam diri mu,
Melihat itu? Sepertinya bukan hal baru bagi mu.
Kalau sebelumnya kita simpan masing-masing,
Kali ini berbagi tanpa ragu.
Bagaimana dengan film di jam 3 pagi?
Kamu sibuk mencari film apa yang bagus,
Aku? Tidak ada energi untuk itu.
Mungkin, jika bisa berbicara televisi akan jadi yang paling pertama mengucap protes paling keras,
“Kita bertukar peran kah? Aku yang seharusnya kalian lihat, bukan sebaliknya” ucap televisi dalam diam.
Jika Televisi adalah manusia, aku pun ingin bertanya “bagaimana rasanya melihat dua orang memadu kasih, padahal bukan sepasang kekasih?”
Pahit? Getir? Senang? Menyedihkan?
Tidak terasa, sinar matahari masuk melalu jendela besar itu. Sepertinya 5 menit yang lalu langit masih sangat gelap. Waktu berlari cepat sementara kita terlalu sibuk dengan dunia kecil milik kita berdua.
Kita? Aneh sekali menyebut “kita” untuk dua insan yang tidak tahu kemana arahnya ini.
Lagi, detak jantungmu begitu keras terdengar. Memang seperti ini kah? Apakah setiap peluk erat selalu seperti ini? Atau kamu saja?
Tapi, hangat tubuhmu membuat ku enggan berlalu.
Dada mu, mungkin kasur paling nyaman yang pernah kupunya - walau sesaat. Jika semesta mengizinkannya, aku ingin rebah disana selamanya.
Kamu bahagia, bukan? Raut wajah mu mengatakannya. Gerak tubuh mu, raut wajah mu, energi mu, semuanya saat itu ada di puncaknya - pikir ku seperti itu.
Waktu tak pernah sabar atau kita yang terlalu larut? Di akhir waktu saat itu mungkin tidak seperti yang kamu ingin. Bukan aku tidak ingin rebah, tapi bersandar disamping mu lebih membuat ku tenang.
Aku hanya ingin duduk disamping mu sambil mendengar kamu menjelaskan apa yang ada di televisi itu. Bahkan, aku masih ingat nama hewan itu.
Apakah ada yang tertinggal di ruang penuh saksi ini? Ada, katanya.
Apa? Aku rasa sudah ku periksa seluruhnya.
Ah, ternyata benih-benih itu maksud mu.
Senang ya? Sampai lupa! Kita bukan sepasang kekasih. Sekali lagi. Bukan sepasang kekasih.
T E M A N - Katanya.
Lalu, apa sebutan untuk dua orang yang saling butuh, tapi tidak punya nama untuk hubungan mereka? Aku belum menemukan jawaban.
6 Juli 2025
Komentar
Posting Komentar