Coretan ini halaman pertama untuknya,
Pengalaman pertama juga bagi ku,
Mungkin, ini yg terdalam.
_____
Tidak pernah sedikit pun terlintas, namun ini terjadi.
Pelukan itu. Hangat tubuhnya, mendekap tubuh yang dingin.
Ternyata benar kata mereka, sentuhan tanpa dibatasi oleh sehelai kain pun adalah yang terhangat.
Pelukan itu, membuat ku ingin terlelap lebih lama. Ingin aku nikmati tiap detik di dalam peluk hangatnya. Walau aku tahu, ini akan berakhir.
Sentuhan.
Sentuhan pertama yang bahkan tidak pernah seorang pun kubiarkan menyentuh bagian paling inti tubuh ku.
Pagi itu, bahkan disaat semua orang masih menikmati tidurnya.
Sentuhan itu, cukup membuat ku membeku sesaat.
Ku biarkan dia menjelajahi, tanpa reaksi, tanpa penolakan.
Pertama. Dan bahkan satu-satunya.
Dia satu-satunya. Yang mungkin akan terus terekam di kepala. Akan terus diingat.
Perasaan yang bahkan sampai saat ini masih membuat ku bimbang.
Rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Rasa yang semuanya menjadi paling pertama saat itu.
Semua yang terjadi malam itu, adalah yang pertama.
Semua yang belum pernah dirasakan, bahkan terjadi.
Pelukan erat penuh hangat, jadi yang paling berkesan diantara semua kesan pertama itu.
Ingin aku mendengar detak jantungnya lebih lama saat memelukku erat.
Dekapan tanpa celah hingga detak jantungnya pun begitu jelas terdengar.
Ada perasaan yang sulit dijelaskan, ada sisi kosong dirinya yang bisa aku rasakan. Ada rasa hangat dan lembut dirinya yang tidak bisa dijelaskan.
Usapan lembutnya, membuat ku merasakan kasih sayang tulus yang tidak pernah diungkapkan.
Entah lah aku sendiri atau kami berdua turut merasakan. Atau lebih sakitnya lagi, hanya ilusi.
Rebah diatas dada mu adalah nyaman yang aku ingin.
Wangi itu, aku suka. Aku ingin itu jadi milik ku.
Kecupan di kening yang sesaat itu ternyata cukup membuat jantung ku bekerja lebih cepat dari biasanya.
Siapa sangka bibir itu juga tersentuh. Jejak di lekuk lehermu jadi kali pertama juga aku membuatnya.
Sekali lagi. Dekapan erat yang saling menyilang diantara rahasia kecil kita. Boleh aku merasakan lebih lama? Boleh diulang kembali?
_____
Tapi, ini tidak seharusnya terjadi.
Ini bukan tentang sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Iya, kita bukan sepasang kekasih.
Sekali lagi. Bukan sepasang kekasih.
T E M A N. Katanya.
_____
Tubuh mu jadi milik ku saat itu. Begitupun aku.
——-
Tulisan ini sangat berantakan. Serupa pikiran ku saat ini.
28 Juni 2025
Komentar
Posting Komentar