Disetiap inci tubuhnya adalah memori yang terekam jelas,
- Aroma Tubuh: Membuat ku meminta pada Tuhan, untuk berhentikan waktu sejenak agar aku bisa menikmati aroma tubuhnya yang sangat khas, hanya dimiliki olehnya. Boleh aku menikmatinya?
- Tulang Selangka: Jari jemari kecil ini dapat merasakan dengan jelas bagaimana tulang selangka miliknya. Disentuhnya tulang selangka kecil itu dengan lembut, hingga rebah kepalanya. Boleh aku ulang waktu itu lagi?
- Leher: Tahu tidak dimana aroma tubuhnya yang paling kusukai? Iya, di lehernya. Boleh aku lebih lama di dalamnya?
- Kulit Lembut itu: Aku membeku seketika kulit lembut dirinya menyentuh tubuh ku, bagaimana bisa itu terjadi?
- Suara: Aku suka suaranya yang aku dengar saat kita hanya berdua. Hanya aku dan kamu. Tidak satu pun orang lain mendengarnya. Suara manja itu! Enggan aku berbagi. Jangan berikan suara itu ke wanita lain! Boleh aku saja yang dengar suara itu?
- Rambut: Ingin aku rawat rambutnya dengan penuh cinta, boleh tidak?
- Pundak: Bagaimana bisa aku bersandar di pundak lain, kalau pundaknya tempat aku ingin pulang?
- Mata: Aku suka tatap mata itu, boleh kita menatap lebih lama?
- Bibir: Bibir atasnya yang tipis, namun tebal pada bagian bawah. Aku suka itu! Boleh aku jadi pemiliknya?
- Jemari: Jari lentiknya, ah! Sangat indah! Jangan terluka, ya? Boleh aku genggam erat lagi?
Disetiap inci tubuhnya, ingin aku menetap.
230724
11:16PM
Komentar
Posting Komentar