Langsung ke konten utama

Sampaikanlah

   Di malam sunyi seperti ini saya hanya bisa merenung, memikirkan apa salah saya terhadapmu, mungkin bagi sebagian orang ini berlebihan tapi bagi saya ini wajar. Ketika seseorang yang biasanya bersikap asik padamu, bersikap baik padamu lalu tiba-tiba ia menjadi menjauh darimu, mendiamimu, menghilang darimu, apa yang kamu rasakan? Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan ikut untuk tidak peduli, ikut mendiami dan ikut menghilang?. Tidak bagi saya, saya tidak akan bersikap seperti itu. Saya bertanya pada diri saya “apa salah saya?” , “apa ada yang salah dengan sikap atau kata yang terucap dari mulut saya?” , “apa yang harus saya lakukan agar kamu bisa kembali seperti pertama kita kenal?” . saya rasa saya salah jika saya hanya bertanya pada diri saya saja, saya juga perlu menanyakan pertayaan-pertanyaan itu pada dirimu, karena saya rasa yang tau jawaban dari pertanyaan tersebut adalah kamu, iya kamu, kamu yang memegang kunci jawabannya.
   Di sisi lain ada rasa takut dalam diri saya untuk menanyakan hal tersebut, tetapi saya juga tidak bisa memendam terus semua pertanyaan tentang dirimu. Saya hanya ingin jika saya salah, sampaikanlah, jangan diam lalu menghilang, karena saya tidak bisa memahami mu terlalu jauh. Katakanlah apa yang harus saya perbaiki, apa yang harus saya lakukan agar sikapmu kembali seperti dulu, seperti pertama kita kenal. Saya tidak menganggapmu lebih, kamu tidak perlu takut, jangan khawatirkan perasaan saya, biar saja apa yang saya rasakan menjadi urusan saya, kamu tidak usah pedulikan, biarkan saja semua mengalir seperti air. Saya tau apa yang harus saya lakukan, saya tau bagaimana saya harus menjaga hati saya. Kamu tau kenapa saya khawatir ketika kamu diam terhadap saya? Karena saya takut, saya tidak ingin dijauhkan dari orang-orang yang mempunyai rasa peduli seperti dirimu. Saya akan terus mencari tau jawaban dari segala pertanyaan-pertanyaan tersebut, sampai saya dapatkan jawaban dari dirimu. Saya seperti ini bukan karena saya suka tetapi saya ingin kamu bisa mengharagai saya sebagai seseorang yang masih ada di dunia ini.
   Sekarang saya sudah mengerti kenapa kamu hanya diam seperti ini, mungkin memang ini caramu ketika kamu sudah bosan. saya tidak akan memaksamu lagi untuk memberi jawaban, semua terserah kamu, bagaimana kamu sekarang saya sudah tidak peduli. Saya dengan kehidupan saya, dan kamu dengan kehidupan kamu. Satu hal yang saya minta dari kamu, jangan kamu hadir lagi dalam hidup saya jika hanya ingin membuat hati saya kacau, sebab kamu tidak pernah bertanggung jawab setelah berbuat kerusakan itu. Terimakasih untuk kamu yang pernah singgah.

Ulujami, 09 Oktober
01:13AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertama

Coretan ini halaman pertama untuknya, Pengalaman pertama juga bagi ku, Mungkin, ini yg terdalam. _____ Tidak pernah sedikit pun terlintas, namun ini terjadi. Pelukan itu. Hangat tubuhnya, mendekap tubuh yang dingin. Ternyata benar kata mereka, sentuhan tanpa dibatasi oleh sehelai kain pun adalah yang terhangat.  Pelukan itu, membuat ku ingin terlelap lebih lama. Ingin aku nikmati tiap detik di dalam peluk hangatnya. Walau aku tahu, ini akan berakhir. Sentuhan. Sentuhan pertama yang bahkan tidak pernah seorang pun kubiarkan menyentuh bagian paling inti tubuh ku.  Pagi itu, bahkan disaat semua orang masih menikmati tidurnya. Sentuhan itu, cukup membuat ku membeku sesaat.  Ku biarkan dia menjelajahi, tanpa reaksi, tanpa penolakan. Pertama. Dan bahkan satu-satunya. Dia satu-satunya. Yang mungkin akan terus terekam di kepala. Akan terus diingat.  Perasaan yang bahkan sampai saat ini masih membuat ku bimbang. Rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.  Rasa yang s...

Bukan Sepasang Kekasih

Saat ini sudah tidak ada segan diantara kita, Semua terasa seperti rutinitas, Rutinitas? Bukan, ini kali kedua Tapi canggung mu sudah hilang, bukan? Ah, begitu pun aku. Kita seperti sudah terbiasa, Kali ini aku sudah tidak melihat kepura-puraan dalam diri mu, Melihat itu? Sepertinya bukan hal baru bagi mu. Kalau sebelumnya kita simpan masing-masing, Kali ini berbagi tanpa ragu. Bagaimana dengan film di jam 3 pagi?  Kamu sibuk mencari film apa yang bagus, Aku? Tidak ada energi untuk itu. Mungkin, jika bisa berbicara televisi akan jadi yang paling pertama mengucap protes paling keras, “Kita bertukar peran kah? Aku yang seharusnya kalian lihat, bukan sebaliknya” ucap televisi dalam diam.  Jika Televisi adalah manusia, aku pun ingin bertanya “bagaimana rasanya melihat dua orang memadu kasih, padahal bukan sepasang kekasih?” Pahit? Getir? Senang? Menyedihkan? Tidak terasa, sinar matahari masuk melalu jendela besar itu. Sepertinya 5 menit yang lalu langit masih sangat gelap. Waktu b...

Menerima…

Menerima kenyataan yang tidak sesuai harap bukan lah perkara mudah, Mendengar mereka yang selalu mengatakan untuk ikhlas, nyatanya untuk sampai tahap ikhlas tersebut tidak lah mudah, Butuh proses, yang mungkin berbatu dan terjal yang mungkin sesekali membuat tergelincir, Diperlukan keyakinan bahwa, hal baik ada di depan, Diperlukan penopang, agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam, Diperlukan kesabaran bahwa, hal sulit ini dapat dilalui seberapa lama pun itu, Semua dapat sampai pada sebuah akhir proses penerimaan, Yang membedakan adalah waktu tempuhnya, Ada yang sangat cepat tapi, ada juga yang butuh waktu lama, Tidak apa, setiap perjalanan memang tidak selalu sama, Sabar, untuk kamu yang sedang menempuh akhir tersebut, Begitu pun untuk kamu yang sedang mendampingi ia menuju akhir penerimaan, bersabarlah, percaya bahwa yang sedang kamu dampingi pun sedang berjuang dengan segala kekuatannya. Percaya bahwa, ada hal baik di depan sedang menanti. Jakarta, 08 Mei 2023 23:08