Langsung ke konten utama

Bu

Bu, tumbuh dewasa ternyata tidak mudah, banyak hal baru yang aku temui, begitu rumit, tapi aku sungkan untuk meminta bantuan, karena sudah dewasa.

Bu, aku pikir dewasa menyenangkan, dapat memutuskan sendiri yang aku mau, ternyata tidak sesederhana itu yah, bu. Label dewasa, menjadikan aku terlalu malu untuk meminta bantuan mu bu, padahal aku butuh kamu.

Kalau dimata kamu aku masih putri kecil mu, kini aku mengakuinya, Bu. Saat beranjak dewasa, aku tidak suka kau anggap aku putri kecil mu, karena aku merasa sudah dewasa. Kini, aku menyadari nya bu, memang benar aku tumbuh dewasa, tapi aku tetap butuh sosok mu.

Pelik yang kini datang silih berganti harus aku lalui, terkadang merasa berat, terlebih jika sendiri melewatinya. Walaupun, setelahnya aku merasa menjadi orang hebat karena ternyata aku mampu. Selalu ingin berteriak dan meminta bantuan mu bu, tapi aku terlalu malu. Melihat sosok mu pun, sudah menjadi kan aku lebih kuat dari pada seharusnya.

Jangan pergi yah bu, aku tidak mampu melaluinya tanpa ada sosok mu disamping ku. Aku sangat bergantung pada mu, tanpa kau sadari. Kamu salah bu, aku tidak sekuat itu, aku lemah. Jika kamu melihat ku sosok yang mandiri dan kuat, itu semua karena mu. Aku kuat karena mu, kalau kamu pergi, aku rasa hidup ku akan berantakan, bu.

Aku menjalani hidup ku saat ini karena kamu masih ada disini, bu. Semua bisa ku lalui, walau sambil menangis dan mengeluh. Dengan pikiran, 'yasudah jalani, toh kemarin berat pun bisa dilalui'.

Bu, tahu tidak, aku tidak takut akan kematian ku, yang aku takut jika kau pergi meninggalkan aku selamanya. Dan aku takut, jika aku pergi meninggalkan mu sebelum aku sempat membahagia kan mu.

Bu, aku bisa pergi dengan damai ketika aku pergi meninggalkan, aku sudah dapat memastikan jika hidup mu bahagia, bu. Jika sudah ku pastikan kau akan aman dan bahagia, aku bisa tenang dan siap menerima kematian ku kapan saja.

Bahagia selalu yah bu, jangan pernah pergi karena aku tidak akan pernah siap.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerima…

Menerima kenyataan yang tidak sesuai harap bukan lah perkara mudah, Mendengar mereka yang selalu mengatakan untuk ikhlas, nyatanya untuk sampai tahap ikhlas tersebut tidak lah mudah, Butuh proses, yang mungkin berbatu dan terjal yang mungkin sesekali membuat tergelincir, Diperlukan keyakinan bahwa, hal baik ada di depan, Diperlukan penopang, agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam, Diperlukan kesabaran bahwa, hal sulit ini dapat dilalui seberapa lama pun itu, Semua dapat sampai pada sebuah akhir proses penerimaan, Yang membedakan adalah waktu tempuhnya, Ada yang sangat cepat tapi, ada juga yang butuh waktu lama, Tidak apa, setiap perjalanan memang tidak selalu sama, Sabar, untuk kamu yang sedang menempuh akhir tersebut, Begitu pun untuk kamu yang sedang mendampingi ia menuju akhir penerimaan, bersabarlah, percaya bahwa yang sedang kamu dampingi pun sedang berjuang dengan segala kekuatannya. Percaya bahwa, ada hal baik di depan sedang menanti. Jakarta, 08 Mei 2023 23:08

Mencekik

Aku pernah sangat menyukai aroma parfume mawar yang sangat manis itu, aku beri tahu dia, lalu ia gunakan. Aku menyukai warna merah, ada impian ku di dalamnya. Dengan harap, aku ingin mengelilingi kota. Aku pemalas, hanya olahraga tertentu yang mungkin ingin aku lakukan. Aku suka sekali berfoto, banyak kenangan tersimpan di dalamnya. Akan aku cetak dan kupajang seluruhnya. Aku sangat suka sekali berkeliling mall, salah satu mall di Jakarta adalah tempat favoritku. Aku sangat suka coklat, aku juga suka ramen. Kita nikmati ramen di tempat favorit ku. Asyik bukan? Atau hanya aku saja? Tapi, kini semuanya rusak.    Aroma parfume itu terasa sangat mencekik. Warna itu bagai amarah saat aku melihatnya. Foto itu hanya membuat sesak. Ramen dan mall seperti luka. Kalimat itu terus berputar dikepala. Suaranya terus terngiang. Aku berusaha keras untuk tidak membencinya. Aku berusaha keras menahan doa-doa yang mungkin tidak baik untuknya. Di hati kecil ku, aku berharap dia tidak merasakan sakit seba

Harapan

  Selamat tinggal 2023! Terima kasih ya, begitu banyak cerita hidup!  Banyak dukanya,  Banyak juga tawanya, Tidak banyak ingin di tahun mendatang, Sepertinya, hidup tenang menjadi impian terbesar saat ini, Dunia ku memang sempat hancur di paruh waktu tahun ini, Tidak apa, hidup memang seperti roda, bukan? Sempat berpikir akan menjadi akhir, tapi selalu ada tangan yang menarik untuk bangkit, Tapi, apa akan selalu bergantung seperti ini? 2024, damai yah!