Bu, tumbuh dewasa ternyata tidak mudah, banyak hal baru yang aku temui, begitu rumit, tapi aku sungkan untuk meminta bantuan, karena sudah dewasa.
Bu, aku pikir dewasa menyenangkan, dapat memutuskan sendiri yang aku mau, ternyata tidak sesederhana itu yah, bu. Label dewasa, menjadikan aku terlalu malu untuk meminta bantuan mu bu, padahal aku butuh kamu.
Kalau dimata kamu aku masih putri kecil mu, kini aku mengakuinya, Bu. Saat beranjak dewasa, aku tidak suka kau anggap aku putri kecil mu, karena aku merasa sudah dewasa. Kini, aku menyadari nya bu, memang benar aku tumbuh dewasa, tapi aku tetap butuh sosok mu.
Pelik yang kini datang silih berganti harus aku lalui, terkadang merasa berat, terlebih jika sendiri melewatinya. Walaupun, setelahnya aku merasa menjadi orang hebat karena ternyata aku mampu. Selalu ingin berteriak dan meminta bantuan mu bu, tapi aku terlalu malu. Melihat sosok mu pun, sudah menjadi kan aku lebih kuat dari pada seharusnya.
Jangan pergi yah bu, aku tidak mampu melaluinya tanpa ada sosok mu disamping ku. Aku sangat bergantung pada mu, tanpa kau sadari. Kamu salah bu, aku tidak sekuat itu, aku lemah. Jika kamu melihat ku sosok yang mandiri dan kuat, itu semua karena mu. Aku kuat karena mu, kalau kamu pergi, aku rasa hidup ku akan berantakan, bu.
Aku menjalani hidup ku saat ini karena kamu masih ada disini, bu. Semua bisa ku lalui, walau sambil menangis dan mengeluh. Dengan pikiran, 'yasudah jalani, toh kemarin berat pun bisa dilalui'.
Bu, tahu tidak, aku tidak takut akan kematian ku, yang aku takut jika kau pergi meninggalkan aku selamanya. Dan aku takut, jika aku pergi meninggalkan mu sebelum aku sempat membahagia kan mu.
Bu, aku bisa pergi dengan damai ketika aku pergi meninggalkan, aku sudah dapat memastikan jika hidup mu bahagia, bu. Jika sudah ku pastikan kau akan aman dan bahagia, aku bisa tenang dan siap menerima kematian ku kapan saja.
Bahagia selalu yah bu, jangan pernah pergi karena aku tidak akan pernah siap.
Gaaaas
BalasHapus