Aku pernah sangat menyukai aroma parfume mawar yang sangat manis itu, aku beri tahu dia, lalu ia gunakan.
Aku menyukai warna merah, ada impian ku di dalamnya. Dengan harap, aku ingin mengelilingi kota.
Aku pemalas, hanya olahraga tertentu yang mungkin ingin aku lakukan.
Aku suka sekali berfoto, banyak kenangan tersimpan di dalamnya. Akan aku cetak dan kupajang seluruhnya.
Aku sangat suka sekali berkeliling mall, salah satu mall di Jakarta adalah tempat favoritku. Aku sangat suka coklat, aku juga suka ramen. Kita nikmati ramen di tempat favorit ku. Asyik bukan? Atau hanya aku saja?
Tapi, kini semuanya rusak. Aroma parfume itu terasa sangat mencekik. Warna itu bagai amarah saat aku melihatnya. Foto itu hanya membuat sesak. Ramen dan mall seperti luka.
Kalimat itu terus berputar dikepala. Suaranya terus terngiang. Aku berusaha keras untuk tidak membencinya. Aku berusaha keras menahan doa-doa yang mungkin tidak baik untuknya.
Di hati kecil ku, aku berharap dia tidak merasakan sakit sebagaimana yang sudah diperbuatnya. Walau rasanya tidak adil. Tapi, terkadang harus tega melepasnya.
Aku tidak ingin banyak. Se-sederhana maaf pun tidak pernah diucapkannya.
Kini, aku langitkan saja doa-doa ku yang selama ini aku tahan untuknya.
- Dari yang selama ini terpendam. Mungkin, dengan dituliskan bisa sedikit mengikis dendam -
Komentar
Posting Komentar