Langsung ke konten utama

Bekerja Dari Rumah

Bu, aku senang sekali hari ini.


Ibu tahu kan 3 tahun lalu, tepatnya tahun 2020, saat Covid masuk ke Indonesia, saat itu mengharuskan aku bekerja dari rumah. Ibu tahu sedihnya aku saat itu. Ibu juga tahu bagaimana stress nya aku pada waktu itu.


Bu, tahu tidak kalau saat itu adalah titik terendah hidup ku. Aku hancur Bu, tapi aku tidak berani mengungkapkannya. Aku terlalu malu untuk bilang, aku merasa lemah jika mengakui aku tidak sanggup. 


Aku menunjukkan aku sedih, tapi aku tidak mampu memperlihatkan kalau aku hancur, Bu.


Bu, aku masih merasa takut untuk bekerja dari rumah. Aku lebih memilih untuk pergi ke kantor, Ibu tahu itu. 


Kali ini, aku memberanikan diri untuk bekerja dari rumah, Bu. Aku tidak menolak lagi seperti sebelumnya. Walaupun, pada awal nya rasanya begitu takut. Ingin menangis sekencang-kencangnya, aku tidak bisa tidur karena terlalu takut.


Tapi, kali ini berbeda. Di hari pertama, ada yang menemani untuk bekerja di rumah, membuat kekhawatiran ku berkurang, Bu.


Di hari kedua, terasa sangat menyenangkan sekali. Aku benar-benar senang menjalaninya. Rekan kerja ku bisa memudarkan stigma buruk terkait bekerja dari rumah. Pikiran negatif ku tentang bekerja dari rumah bisa memudar, Bu.


Kalau dulu, aku bekerja dari rumah sambil menangis, bahkan seringkali kau menjadi sasaran emosi ku.


Kini, aku bekerja dari rumah dengan hati senang. Bisa tertawa adalah salah satu hal yang sangat aku syukuri. Rekan kerja ku sangat kooperatif dan menyenangkan. Aku bahagia Bu bekerja dari rumah kali ini, sudah tidak sedih lagi, juga tidak menangis lagi.


Aku senang, Bu. Aku harap kamu juga senang selalu ya, Bu.


Ulujami, 28 Oktober 2023

12:53 AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerima…

Menerima kenyataan yang tidak sesuai harap bukan lah perkara mudah, Mendengar mereka yang selalu mengatakan untuk ikhlas, nyatanya untuk sampai tahap ikhlas tersebut tidak lah mudah, Butuh proses, yang mungkin berbatu dan terjal yang mungkin sesekali membuat tergelincir, Diperlukan keyakinan bahwa, hal baik ada di depan, Diperlukan penopang, agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam, Diperlukan kesabaran bahwa, hal sulit ini dapat dilalui seberapa lama pun itu, Semua dapat sampai pada sebuah akhir proses penerimaan, Yang membedakan adalah waktu tempuhnya, Ada yang sangat cepat tapi, ada juga yang butuh waktu lama, Tidak apa, setiap perjalanan memang tidak selalu sama, Sabar, untuk kamu yang sedang menempuh akhir tersebut, Begitu pun untuk kamu yang sedang mendampingi ia menuju akhir penerimaan, bersabarlah, percaya bahwa yang sedang kamu dampingi pun sedang berjuang dengan segala kekuatannya. Percaya bahwa, ada hal baik di depan sedang menanti. Jakarta, 08 Mei 2023 23:08

Mencekik

Aku pernah sangat menyukai aroma parfume mawar yang sangat manis itu, aku beri tahu dia, lalu ia gunakan. Aku menyukai warna merah, ada impian ku di dalamnya. Dengan harap, aku ingin mengelilingi kota. Aku pemalas, hanya olahraga tertentu yang mungkin ingin aku lakukan. Aku suka sekali berfoto, banyak kenangan tersimpan di dalamnya. Akan aku cetak dan kupajang seluruhnya. Aku sangat suka sekali berkeliling mall, salah satu mall di Jakarta adalah tempat favoritku. Aku sangat suka coklat, aku juga suka ramen. Kita nikmati ramen di tempat favorit ku. Asyik bukan? Atau hanya aku saja? Tapi, kini semuanya rusak.    Aroma parfume itu terasa sangat mencekik. Warna itu bagai amarah saat aku melihatnya. Foto itu hanya membuat sesak. Ramen dan mall seperti luka. Kalimat itu terus berputar dikepala. Suaranya terus terngiang. Aku berusaha keras untuk tidak membencinya. Aku berusaha keras menahan doa-doa yang mungkin tidak baik untuknya. Di hati kecil ku, aku berharap dia tidak merasakan sakit seba

Harapan

  Selamat tinggal 2023! Terima kasih ya, begitu banyak cerita hidup!  Banyak dukanya,  Banyak juga tawanya, Tidak banyak ingin di tahun mendatang, Sepertinya, hidup tenang menjadi impian terbesar saat ini, Dunia ku memang sempat hancur di paruh waktu tahun ini, Tidak apa, hidup memang seperti roda, bukan? Sempat berpikir akan menjadi akhir, tapi selalu ada tangan yang menarik untuk bangkit, Tapi, apa akan selalu bergantung seperti ini? 2024, damai yah!