Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Doa...

Malam itu saya berdoa pada Tuhan... Tuhan, saya ingin dia menjadi pasangan saya... Saya sebut namanya dalam doa, lalu, saya meminta lagi kepada Tuhan, Tuhan, jadikan dia orang ya baik akhlak dan agamanya. Setelah itu, keesokan harinya.. Saya mendapat cerita tentang dirinya, cerita yang mungkin kurang baik tentangnya. Mendengar hal tersebut, membuat saya berpikir.. Apakah ini jawaban dari doa saya malam itu? Haruskah saya berhenti, atau... Ini cara Tuhan menguji saya sebelum Tuhan memberikan permintaan saya, menguji dengan 'apakah saya mau menerima dirinya apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya' Semakin hari, saya terus dibuat mendapat cerita tentangnya ya, lagi dan lagi cerita yang menurut saya kurang baik tentangnya  Apakah saya harus berhenti? Saya pikir, saya terlalu banyak meminta kepada Tuhan kembali saya meminta, namun dengan permintaan yang lebih sederhana.. 'Tuhan, jika menurutmu dia terbaik untuk saya, dekatkan ia dengan saya, jadikan dirinya pribadi

Tidak Karuan

Semalam, entah apa yang membuat hati saya resah, rasanya banyak sekali yang berkecamuk di kepala, bahkan hingga pagi saat saya terbangun, pikiran-pikiran itu belum juga pergi. Untuk saya sendiri pun tidak dapat memahami apa ingin hati saya, bagaimana orang lain? Entah apa yang saya rasakan,  atau sedang dalam kondisi seperti apa saya saat ini, saya hanya ingin kembali tenang seperti sebelumnya, menjalani hidup dengan hati tenang, yang membuat saya senang. Sorot mata... Bahkan saya bisa melihat dari sorot mata saya sendiri jika saya sedang tidak baik-baik saja tapi, yang membuat semakin resah adalah saya tidak tahu apa penyebabnya Entah kemana saya akan mencari tahu, semoga hari ini resah saya dapat berlalu, dan saya kembali seperti hari kemarin.

Jalan Kenangan (?)

Dulu, jalan ini terasa membosankan, Bahkan menyebalkan, Tapi sekarang, Cukup dirindukan. Pertama kali menginjakkan kaki di sini, Terbesit, 'beberapa tahun ke depan akan saya lalui tempat ini', Rasa bosan pasti akan saya rasakan, Namun, pada akhirnya akan saya rindukan. Tempat yang dulu terasa membosankan, kini saya rindukan, Di tempat ini banyak cerita tersimpan, Yang mungkin akan saya kenang, Atau bahkan sangat ingin saya lupakan. Di sepanjang jalan ini, banyak cerita yang sudah di lalui, Ada duka, Tapi lebih banyak senangnya, Mall, cafe, tempat makan, bahkan hingga parkiran pinggir jalan pun menyimpan cerita, Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, Jika diputar lagi kenangan masa itu,  Rasanya, tidak akan cukup waktu, Ah sudahlah, intinya saya rindu!

Dia Tidak Salah

Dia tidak salah, Yang salah adalah ekspektasi saya. Dia tidak salah, Yang salah adalah s aya yang menaruh harap padanya. Dia tidak salah, Yang salah adalah pikiran saya tentangnya . Dia tidak salah, Saya yang salah.

Luka

Mungkin sekitar 6 atau 7 tahun lalu, kalau saya boleh meminta sama Tuhan, kalau saja saya dapat memutar waktu, saya tidak mau bertemu kamu, saya tidak mau mengenal kamu sedikitpun. Saya sangat-sangat ingin untuk tidak pernah mengenal mu seumur hidup saya. Alasannya? Saat ini rasanya masih sakit ketika mendengar nama mu. Meskipun bukan kamu, hanya nama mu saja yang sama dengan orang lain. Rasanya menyakitkan untuk didengar. Belakangan ini, sering sekali saya mendengar nama mu. Mendengar dan melihat orang-orang yang memiliki nama sama dengan mu. Dan, rasa sakitnya selalu muncul. Luka yang kamu beri tampaknya tidak akan pernah hilang bekasnya. Selalu saja bisa kembali muncul ke permukaan.

Syukur

  Bersyukur... Saat ini benar-benar hanya bisa bersyukur dengan semua nikmat yang didapat. Rasanya, malu dan tidak pantas untuk mengeluh. Diberi sehat, rezeki, bahagia, sabar dan ikhlas merupakan nikmat yang luar biasa. Gak mudah memang,  Tapi senang rasanya, saat ini sudah bisa sedikit dan perlahan untuk bangkit. Berharap, kedepannya bisa terus bangkit dan kokoh Agar tidak mudah ditumbangkan dengan keadaan  Terima kasih Tuhan

Pesan Dari Aku Untuk Aku...

Hari ini, 3 Oct. Selamat bertambah umur ya Mega... Terima kasih ya sudah mau bertahan, berjuang, dan sabar. Terima kasih sudah mau melewati ini semua dengan ikhlas. Terima kasih sudah mau bangkit. Berat memang. Gak mudah. Kadang bikin sedih, marah, dan kecewa. Jangan sedih, jangan marah, jangan lagi kecewa sama keadaan. Kadang dunia terasa jahat memang. Tapi, masih begitu banyak hal baik ada di sekeliling mu. Tuhan kirim orang-orang baik di sekitar mu.  Tuhan tau apa yang terbaik untuk mu. Jangan marah lagi ya,  Jangan kecewa lagi, Jangan sedih lagi, Kamu terlalu berharga untuk kalah sama keadaan. Banyak orang yang sayang kamu, Peduli sama kamu,  Begitu banyak nikmat dari Tuhan untuk kamu. Sekali lagi, selamat ulang tahun untuk Mega. Semoga, di usia yang semakin berkurang ini hidup mu semakin dipenuhi kebahagiaan, Menjadi berkah untuk orang lain. Semakin menua takut rasanya ketika ulang tahun. Sedih ingat umur semakin berkurang untuk jatah hidup di dunia. Sudah, jangan sedih. Selamat u

Sisi Lain Dirimu

Kamu tau kenapa saya bisa mencintaimu? Kamu tau kenapa saya bisa bertahan begitu lama dengan perasaan saya kepadamu walaupun hanya saya yang merasakan sendiri? Kamu tau kenapa saya bisa begitu jatuh hati padamu?  Apakah kamu mau tau jawabnya? Saya akan ceritakan ini padamu. Mulanya saya tidak tau, apa yang membuat saya jatuh cinta padamu. Secara fisik iya memang kamu tipe saya. Tapi, saya bukan orang yang bisa mencintai seseorang dengan begitu lama hanya karena fisik. Ketika kamu membaca ini sampai selesai, kamu akan tau jawabannya. Mulanya saya tau kamu karena seseorang yang saya kenal menyukai mu, ia menceritakan tentang mu kepada saya. Sejak saat itu, saya mengetahui keberadaanmu tetapi semua terasa biasa saja.  Bahkan, saya merasa ada sedikit keanehan saat kamu tersenyum. Entah apa, tapi rasanya aneh saja. Sudah. Jangan dimasukan kedalam hati, itu kan dulu. Tetap tersenyum ya pada siapapun itu.  Kamu seseorang yang ramah menurut saya, karena kamu kerap menyapa saya. Saat kita berad

Tanpa Sadar

Rasa untuk ingin selalu dekat seringkali menggebu-gebu. Selalu ingin bertemu meskipun terlalu malu rasanya jika bertatap dengannya. Saya ceritakan, bagaimana saya jatuh hati padamu. Meskipun sebenarnya saya tidak tahu kapan persisnya saya mulai jatuh hati. 3 Tahun lalu Entah kapan dan bagaimana, tiba-tiba saja, dengan mendadak dan tanpa permisi, saya selalu berdebar setiap saat didekatnya. Padahal mulanya, saya sedikit ilfeel dengannya. Entahlah perasaan memang sulit untuk ditebak, bahkan saya sendiri tidak bisa menebak mau kemana hati saya ini. Saya pikir hanya suka sesaat yang sebentar lalu hilang. Kenyataannya, hingga saat ini sudah berlalu 3 tahun perasaan ini masih tetap ada untukmu. Confess? Entah bagaimana rasa keberanian untuk mengungkapkan perasaan kepadamu muncul begitu saja. Ragu? Iya, tapi rasa yang begitu kuat membuat saya ingin mengungkapkanya. Setidaknya kamu tahu, bahwa ada sebuah rasa yang selalu tertuju untukmu. Kalau suatu saat nanti kamu tidak memiliki tempat untuk

Cara Tuhan Mengingatkan Hambanya

  Jalan ciledug raya yang selalu ramai mulai dari angkutan umum, motor, dan mobil yang lalu lalang yang mungkin saja banyak diantara mereka sedang berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Para pedagang yang menjajakan dagangannya. Ada yang sedang Bahagia karena membawa banyak rezeki untuk keluarganya, ada yang mungkin sedang sedih karena barang dagangannya tidak kunjung terjual Selama kurang lebih 4 hari saya rutin melewati jalan ciledug raya, perjalanan dari rumah menuju Graha Raya atau sebaliknya yang saya tempuh dengan waktu 30-45 menit siapa sangka memberikan begitu banyak pelajaran berharga untuk saya. Sangat indah cara Tuhan memberikan “peringatan untuk bersyukur” pada hambanya. Setiap pagi saat melewati jalan tersebut saya selalu melihat sosok penuh semangat membawa begitu banyak balon dengan raut wajah penuh harap jika balon-balon ditangannya akan habis terjual. Dibalik semangatnya tidak dapat dipungkiri rasa lelah yang ada dalam dirinya. Beliau berdiri dengan harapan ada

"Kapan Terakhir Kali Kamu Dapat Tertidur Tenang?" -Hindia

Malam ini saya mulai kembali untuk menulis. Tidak hanya sekedar menulis tapi menuangkan isi hati dan kepala saya yang berkecamuk. Saya tidak tahu apakah setiap orang yang sedang berada di fase usia 20-an mengalami hal yang sama dengan saya atau tidak. Atau. Hanya saya saja yang merasakan? Memikirkan bagaimana masa depan? Apa yang akan saya hadapi? Apakah benar jalan yang saya ambil? Haruskan saya melangkah? Mundur atau maju? Atau bahkan diam ditempat? Semua berkecamuk dikepala saya. Tentunya juga dihati saya. Yang menyulitkan adalah hati dan pikiran saya memiliki pilihan yang bertolak belakang. Kata orang jika sedang sulit ikuti kata hati. Namun, kata orang yang lainnya ikuti kepala kita karena itu lebih rasional. Entah mana yang harus saya ikuti. Seorang laki-laki berkata kepada saya “hidup ini memang untuk keluar dari kesulitan untuk menuju kesulitan yang lainnya” Benar. Hanya itu yang saya rasakan. Sulit – terbebas – kemudian sulit lagi – dan terus berulang. Seperti sudah sa