Langsung ke konten utama

Tanpa Sadar

Rasa untuk ingin selalu dekat seringkali menggebu-gebu. Selalu ingin bertemu meskipun terlalu malu rasanya jika bertatap dengannya. Saya ceritakan, bagaimana saya jatuh hati padamu. Meskipun sebenarnya saya tidak tahu kapan persisnya saya mulai jatuh hati.

3 Tahun lalu

Entah kapan dan bagaimana, tiba-tiba saja, dengan mendadak dan tanpa permisi, saya selalu berdebar setiap saat didekatnya. Padahal mulanya, saya sedikit ilfeel dengannya. Entahlah perasaan memang sulit untuk ditebak, bahkan saya sendiri tidak bisa menebak mau kemana hati saya ini.

Saya pikir hanya suka sesaat yang sebentar lalu hilang. Kenyataannya, hingga saat ini sudah berlalu 3 tahun perasaan ini masih tetap ada untukmu.

Confess?

Entah bagaimana rasa keberanian untuk mengungkapkan perasaan kepadamu muncul begitu saja. Ragu? Iya, tapi rasa yang begitu kuat membuat saya ingin mengungkapkanya. Setidaknya kamu tahu, bahwa ada sebuah rasa yang selalu tertuju untukmu.

Kalau suatu saat nanti kamu tidak memiliki tempat untuk menuangkan keluh kesahmu. Datang saja ke saya. Meskipun perasaanmu tidak untuk saya, setidaknya saya bisa menjadi seseorang yang berguna dan dapat kamu andalkan.

Teman Saya Naksir Kamu

Saya baru ingat, dulu ternyata kita pernah satu kelas di suatu mata kuliah. Saya ingat salah seorang teman yang baru saya kenal, tiba-tiba saja mengatakan bahwa ia menyukaimu. Entah bagaimana ia berani bercerita kepada saya jika ia menyukaimu, padahal kita saja baru kenal. 

Satu lagi, bahkan ia pernah menggunakan salah satu akun media sosial saya untuk stalk kamu. Tapi saat itu, saya masih biasa-biasa saja. Bahkan, saya tidak terlalu tau kamu itu siapa.

Oiya, pernah di suatu waktu, saat kelas saya tidak membawa pulpen, lalu saya meminjam pulpen milikmu. Lalu, teman saya yang menyukaimu lah yang menggunakan pulpen milikmu.

Dokumentasi

Saya juga baru ingat akan kejadian ini setelah 3 tahun jatuh hati padamu. Dulu saat pertama kali saya melihat suatu program organisasi, dimana kamu baru memasuki organisasi tersebut saya melihatmu sedang dokumentasi acara tersebut.

"Siapa dia namanya? mirip seperti seseorang, tapi lupa siapa, mukanya familiar" tanya saya pada seorang teman.

"Gak tau dia siapa," jawab teman saya

"Mungkin kating," ungkapku.

Kurang lebih seperti ini bentuk percakapannya

Setelah itu, berlalu begitu saja. Saya sudah tidak ingat lagi tentang dirimu. Dan saya baru mengingatnya saat ini.

Tanpa Sadar

Tanpa sadar saya sudah pernah menanyakan dirimu jauh jauh sebelum saya jatuh hati padamu.

Tanpa sadar saya pernah berkomunikasi denganmu jauh sebelum saya jatuh hati padamu.

Tanpa sadar ternyata kita pernah satu kelas jauh sebelum saya jatuh hati padamu.


Hingga saat ini hati ini masih milikmu. Nanti akan saya ceritakan jika saya sudah berhasil move on darimu, walaupun saya tidak tahu apakah saya bisa melupakanmu atau tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerima…

Menerima kenyataan yang tidak sesuai harap bukan lah perkara mudah, Mendengar mereka yang selalu mengatakan untuk ikhlas, nyatanya untuk sampai tahap ikhlas tersebut tidak lah mudah, Butuh proses, yang mungkin berbatu dan terjal yang mungkin sesekali membuat tergelincir, Diperlukan keyakinan bahwa, hal baik ada di depan, Diperlukan penopang, agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam, Diperlukan kesabaran bahwa, hal sulit ini dapat dilalui seberapa lama pun itu, Semua dapat sampai pada sebuah akhir proses penerimaan, Yang membedakan adalah waktu tempuhnya, Ada yang sangat cepat tapi, ada juga yang butuh waktu lama, Tidak apa, setiap perjalanan memang tidak selalu sama, Sabar, untuk kamu yang sedang menempuh akhir tersebut, Begitu pun untuk kamu yang sedang mendampingi ia menuju akhir penerimaan, bersabarlah, percaya bahwa yang sedang kamu dampingi pun sedang berjuang dengan segala kekuatannya. Percaya bahwa, ada hal baik di depan sedang menanti. Jakarta, 08 Mei 2023 23:08

Mencekik

Aku pernah sangat menyukai aroma parfume mawar yang sangat manis itu, aku beri tahu dia, lalu ia gunakan. Aku menyukai warna merah, ada impian ku di dalamnya. Dengan harap, aku ingin mengelilingi kota. Aku pemalas, hanya olahraga tertentu yang mungkin ingin aku lakukan. Aku suka sekali berfoto, banyak kenangan tersimpan di dalamnya. Akan aku cetak dan kupajang seluruhnya. Aku sangat suka sekali berkeliling mall, salah satu mall di Jakarta adalah tempat favoritku. Aku sangat suka coklat, aku juga suka ramen. Kita nikmati ramen di tempat favorit ku. Asyik bukan? Atau hanya aku saja? Tapi, kini semuanya rusak.    Aroma parfume itu terasa sangat mencekik. Warna itu bagai amarah saat aku melihatnya. Foto itu hanya membuat sesak. Ramen dan mall seperti luka. Kalimat itu terus berputar dikepala. Suaranya terus terngiang. Aku berusaha keras untuk tidak membencinya. Aku berusaha keras menahan doa-doa yang mungkin tidak baik untuknya. Di hati kecil ku, aku berharap dia tidak merasakan sakit seba

Harapan

  Selamat tinggal 2023! Terima kasih ya, begitu banyak cerita hidup!  Banyak dukanya,  Banyak juga tawanya, Tidak banyak ingin di tahun mendatang, Sepertinya, hidup tenang menjadi impian terbesar saat ini, Dunia ku memang sempat hancur di paruh waktu tahun ini, Tidak apa, hidup memang seperti roda, bukan? Sempat berpikir akan menjadi akhir, tapi selalu ada tangan yang menarik untuk bangkit, Tapi, apa akan selalu bergantung seperti ini? 2024, damai yah!