Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Singgah

Untuk kamu yang pernah singgah. Terimakasih. Telah datang. Terimakasih. Telah memberi warna di hidup saya. Terimakasih. Sudah memberi saya makna hidup. Untuk kamu yang pernah singgah. Kamu adalah pelajaran berarti dalam hidup. Kamu mengingatkan saya, bahwa semua yang di dunia ini hanyalah sementara. Layaknya kamu yang hanya singgah sesaat lalu pergi. Untuk kamu yang pernah singgah. Saya memahami dirimu yang sedang jenuh. Saya memahami dirimu yang ingin suasana baru. Saya memahami bahwa dirimu hanya sesaat dihidup saya. Untuk kamu yang pernah singgah. Saya persilahkan kamu kembali. Sebab rumahmu merindukanmu. Ulujami, 26 Oktober 2016, 23:04

Januari

   Januari, 2015. Aku bingung kata apa yang harus aku ungkapkan di awal bulan ini entah senang atau sedih. Di bulan ini dia mulai datang ke kehidupanku, entah bagaimana dia datang tapi yang pasti dia sudah ada di dalam hidupku begitu saja tanpa permisi untuk izin masuk dulu kepadaku. Aku sedikit kesal dengannya yang tiba-tiba datang dihidupku, tapi lebih banyak senangnya kalau mengingat kamu yang memberi warna indah di kanvas hidupku saat itu. Yang harus kamu tau, kamu itu adalah orang yang paling pintar di dunia ini (pada saat itu sih) karna kamu datang di waktu yang tepat, dan aku adalah orang yang paling beruntung karna pernah dekat dengan mu, walaupun tidak secara resmi, tapi aku tetap merasa menjadi orang paling beruntung saat itu. Kamu yang datang tiba-tiba dengan sekotak cat akrilik untuk mewarnai kanvasku. Tapi kenapa disaat aku hanya sedang ingin denganmu saja, ada penyelusup yang datang di hidupku, dia datang dengan membawa lebih banyak warna cat akrilik untukku, tapi aku

Sampaikanlah

   Di malam sunyi seperti ini saya hanya bisa merenung, memikirkan apa salah saya terhadapmu, mungkin bagi sebagian orang ini berlebihan tapi bagi saya ini wajar. Ketika seseorang yang biasanya bersikap asik padamu, bersikap baik padamu lalu tiba-tiba ia menjadi menjauh darimu, mendiamimu, menghilang darimu, apa yang kamu rasakan? Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan ikut untuk tidak peduli, ikut mendiami dan ikut menghilang?. Tidak bagi saya, saya tidak akan bersikap seperti itu. Saya bertanya pada diri saya “apa salah saya?” , “apa ada yang salah dengan sikap atau kata yang terucap dari mulut saya?” , “apa yang harus saya lakukan agar kamu bisa kembali seperti pertama kita kenal?” . saya rasa saya salah jika saya hanya bertanya pada diri saya saja, saya juga perlu menanyakan pertayaan-pertanyaan itu pada dirimu, karena saya rasa yang tau jawaban dari pertanyaan tersebut adalah kamu, iya kamu, kamu yang memegang kunci jawabannya.    Di sisi lain ada rasa takut dalam diri saya

Secret Admirer

   Cinta seorang secret admirer. Hmm secret admirer... Mengagumi, menyayangi, mencintai dalam diam, ya hanya diam tetapi tulus bahkan bisa lebih tulus dari mereka yang terus menerus mengucapkannya, sebenarnya ingin diucapkan tetapi ada seribu kekhawatiran saat ingin menyampaikannya. Kekhawatiran itu yang terus menerus menyerang pikiran. Takut... Takut .... Dan takut. Entah apa yang membuat takut intinya ya takut untuk mengucapkan. Hanya bisa berteriak dalam hati “aku sukaaaa diaaa”, “aku sayanggg diaaa” seperti sudah berteriak sekeras mungkin bahkan lebih keras dari letusan gunung, tetapi ternyata suara itu hanya diriku yang bisa mendengar.    Aku ingin, ingin sekali dia mendengarnya, terkadang aku ingin menjadi seorang anak tk yang bisa mengungkapkan apapun yang ingin diungkapkannya tanpa rasa takut, mengungkapkan dengan polosnya, berkata dengan jujur nya apa yang ia rasakan. Kalau sudah seperti ini aku merasa, aku ini payah sekali, bahkan aku kalah dengan seorang anak tk. Tuhan,