Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Kenyataan

Hari itu, tidak pernah terpikir kan oleh saya bahwa pertanyaan-pertanyaan yang selama ini memenuhi kepala saya akan menemukan jawabnya. Entah bagaimana Tuhan mengatur itu semua, terjadi begitu saja. Mengalir begitu saja. Tanpa ada paksaan. Tanpa ada usaha lebih untuk menemukannya. Tuhan berikan dengan mudah melalui jalan-Nya. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, pasti akan menyakitkan. Bahkan, saya sudah bersiap untuk itu. Tapi, kenyataan yang saya terima justru di luar dari dugaan saya. Tameng yang sudah saya buat tidak mampu menahannya. Rasanya seperti, Disadarkan melalui rasa sakit. Seperti tertampar. Hingga membuat gemetar. Ingin protes, namun juga bersyukur.

Dua Jawaban

 Aku pernah berdoa pada Tuhan tentang dia. Kurang lebih seperti ini: "Tuhan jika dia baik untuk ku, dekatkan. Jika dia tidak baik untuk ku, tunjukkan," Kemudian, Tuhan dekatkan aku dengan dia, tapi Tuhan juga tunjukkan bahwa dia tidak baik untuk ku. Lalu, kemana aku harus melangkah diantara dua jawab tersebut (?)

Terulang

Terulang kembali untuk kedua kalinya, bedanya, kali ini lebih menyakitkan dari sebelumnya. Kupikir karena sudah pernah, rasanya akan terbiasa. nyatanya, tetap sesak. Kenyataan yang mengatakan bahwa hal ini benar terjadi sungguh menyesakkan dada. Bu, kenapa rasanya seperih ini? Bu, kenapa tidak pernah aku rasakan manisnya? Bu, mungkinkah akan seterusnya seperti ini? Bu, mungkinkan aku bisa merasakan hal manis tersebut? Bu, dunia jahat.

"SweeetIce Boy"

Sepertinya kalimat ini cukup menggambarkan dirinya. Dirinya yang jika dikenal lebih dalam. Terlihat dingin, tapi jika diperhatikan lebih, dirinya merupakan sosok yang manis juga hangat. Sikap hangatnya mampu meluluhkan. Hati-hati terjebak olehnya. Pembawaannya yang tenang dan lembut juga misterius membuatnya cukup menarik.

Ramai

Tempat ini ramai,  Semua saling bercengkrama, Aku pun begitu, Bercengkrama dengan pikiran ku sendiri, Bergulat dengan pemikiran yang menyulitkan diri, Bahkan, di tempat yang sepi pun, Rasanya tetap ramai, Iya. Kepala ku selalu dipenuhi opini-opini, Berdebat dengan pikiran sendiri, Perdebatan yang tiada akhir, Ada di kepala sendiri.

Cemburu Pada yang Bukan Miliknya

Terkadang, perasaan begitu lucu. Lucu dan egois, tepatnya. Dia tidak tau tempat, dengan sembarang menaruh egonya. Tau tidak, kamu itu tidak berhak cemburu pada dia yang bukan milik mu. Tidak sopan. Ingat, dia bukan milik mu. Biarkan dia bahagia bersama pemiliknya. Biarkan dia bebas dengan segala inginnya. Sakit bukan melihat dia dengan seseorang itu. Itu sebabnya kamu harus mengatur hati mu. Lelah bukan, harus sakit karena dia yang sebenarnya tidak menyakiti kamu. Kasihan dia, tidak tau apa-apa tetapi seakan seperti pelaku kejahatan. Sudah kubilang, berhenti. Jangan dilanjutkan. Atur hati mu. Jangan sakiti diri sendiri.